This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 28 Mei 2017

gelombang ultrasonik

GELOMBANG ULTRASONIK
Masih ingatkah dengan bunyi Ultrasonik ?yups, bunyi ultrasonik adalah bnyi yang frekuensinya 20.000 Hz

Pengertian Gelombang bunyi Ultrasonik

Gelombang ultrasonik merupakan gelombang bunyi yang frekuensinya sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Gelombang bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh manusia. Gelombang bunyi ultrasonik dapat didengar oleh kelelawar, anjing kucing, lumba-lumba. Gelombang bunyi ultrasonik merambat melalui zat padat, zat cair dan zat gas. Reflektivitas gelombang bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan Reflektivitas gelombang bunyi ultrasonik permukaan zat cair. Gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Manfaat gelombang bunyi ultrasonik pada hewan
Lumba-lumba memanfaatkan gelombang bunyi ultrasonik untuk berkomunikasi. Kelelawar mampu menghasilkan gelombang bnyi ultrasonik dengan frekuensi 100.000 Hz. Gelombang bunyi ultrasonik pada kelelawar dimanfaatkan sebagai alat unuk mengetahui posisi makanan dan benda-benda pada saat terbang. Sehingga kelelawar dapat terbang tanpa menabrak dan dengan mudah menenmukan makanan.

Aplikasi gelombang bunyi ultasonik pada alat elektronik
Beberapa peralatan elektronik memanfaatkan gelombang bunyi ultrasonik. Gelombang bunyi ultrasonik pada elektronik dihasilkan oleh getaran-getran elastis sebuah kristal kuasa yang diinduksikan dengan medan listrik bolak balik yang menggunakan efek piezoelektrik.

Kelemahan dan kelebihan  gelombang bunyi ultrasonic
Kelemahan bunyi ultrasonic gelombang bunyi ultrasonic adalah frekuensi trlalu tinggi sehingga tidak dapat didengar oleh manusia Sedangkan kelebihan  gelombang bunyi ultrasonic adalah mudah difokuskan . Pemantulan gelombang ultrasonic banyak dimanfaatkan untuk navigasi radar dan mendeteksi sensor pada robot maupun hewan

Manfaat Gelombang Bunyi Ultrasonik
Gelombang Bunyi Ultrasonik banyak dimanfaatkan oleh bidang kesehatan, pertahanan maupun bidang industri.


1. Dalam bidang kesehatan
Gelombang bunyi ultrasonik mampu melihat organ-organ dalam tubuh manusia. Gelombang bunyi ultrasonik dimanfaatkan untuk mendeteksi tumor, hati, liver, menyelidiki otak dan menghancurkan betu ginjal. Gelombang ultrasonik juga dimanfaatkan untuk USG (ultrasonografi).

2. Dalam bidang industri
Pada bidang industri gelombang bunyi ultrasonik dimanfaatkan untuk mendeteksi keretakan pada logam, meratakan campuran susu agar homogen, meratakan campuran besi dan timah, mensterilisasi makanan yang diawetkan dalam kaleng, membersihkan benda benda yang sangat halus. Gelombang ultrasonik juga dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan mineral maupun minyak bumi yang tersimpan di dalam bumi.

3. Dalam bidang pertahanan
Dalam bidang pertahanan gelombang ultrasonik dimanfaatkan sebagai radar atau navigasi. Gelombang ultrasonik juga digunakan untuk detektor di dalam air. Gelombang ultrasonik dipasang pada kapal pemburu untuk mengetahui keberadaan kapal selam. Gelombang ultrasonik juga dipasang pada kapal selam untuk mengetahui keberadaan kapal yang berada di atas permukaan air. Gelombang ultrasonik jga dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman palung laut, mendeteksi ranjau, an menentukan puosisi sekelompok ikan.


sumber :
http://www.areabaca.com

Sabtu, 27 Mei 2017

ROLLER COASTER



 ROLLER COASTER

Anda mungkin salah satu penggemar permainan adrenalin yang satu ini, roller coaster. Siapa yang tak kenal dengan pemainan yang satu ini. Roller coaster merupakan wahana permainan berupa kereta yang dipacu dengan kecepatan tinggi pada rel khusus. Rel ini ditopang oleh rangka baja yang disusun sedemikian rupa. Wahana ini pertama kali ada di Disney Land Amerika Serikat. Tapi tahukah Anda, roller coaster tidak hany bisa memacu adrenalin Anda, tapi juga ada hukum fisika dibaliknya?
  1. Energi Potensial (Ep)
Energi Potensial (Ep) adalah salah satu hukum fisika yang ada di wahana ini. Ep bernilai maksimum saat roller coaster berada di posisi puncak lintasan. Dan bernilai nol saat berada di posisi terendah. Energi potensial diubah menjadi energi kinetik ketika roller coaster bergerak menurun.
  1. Energi Kinetik (Ek)
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Energi Kinetik (Ek) adalah kebalikan dari energi potensial. Energi kinetik bernilai maksimum ketika ada di posisi puncak. Energi kinetik diubah menjadi energi potensial ketika roller coaster bergerak naik.
  1. Dinamika Roller Coster
Gerak roller coaster mengalami percepatan. Yakni perubahan kecepatan terhadap waktu. Kecepatan bertambah terhadap waktu ketika bergerak menurun. Roller coaster mengalami perlambatan (percepatan negatif). Yakni kecepatan berkurang terhadap waktu ketika bergerak naik. Perubahan kecepatan ini juga terjadi saat roller coaster berubah arah. Pada roller coaster Anda juga tentu mengalami gaya gravitasi. Gaya ini disebabkan oleh tarikan massa bumi terhadap massa tubuh. Bumi memiliki massa yang lebih besar dibandingkan dengan massa tubuh manusia.
  1. Kekekalan Energi
Dalam proses perubahan energi kinetik menjadi energi potensial dan sebaliknya ada sebagian energi yang diubah menjadi energi panas (kalor). Ini karena adanya gesekan (friksi). Misalnya, saat roller coaster bergesekan dengan lintasan rel. Energi total yang dihasilkan tidak bertambah atau berkurang. Energi ini hanya berubah bentuk.
  1. Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang berusaha menarik objek mengarah ke titik pusat (sumbu). Ketika roller coaster bergerak melalui lintasan memutar, gaya sentripental mempertahankan roller coaster agar tetap bergerak memutar.
Sumber  :  fisikanet

SPESIFIKASI MULTIMETER ANALOG



Mata Kuliah                : Elektronika Dasar
Nama Kelompok         : 1. Ennoer Sasriyana               (15030184034)
2. Chelsy Wardani                 (15030184089)
Kelas                           : Pendidikan Fisika A 2015

SPESIFIKASI MULTIMETER ANALOG
 Table spesifikasi multimeter Sanwa dan Sunwa
NO
spesifikasi
Sanwa
Sunwa
1
Tegangan
3 Volt DC (2 Baterai AA 1.5V)
3 Volt DC (2 Baterai AA 1.5V)
2
Pengukuran DC Volt
0.1 / 0.25 / 2.5 / 10 / 50 / 250 / 1000 V
0.1 / 0.25 / 2.5 / 10 / 50 / 250 / 1000 V
3
Pengukuran AC Volt
10 / 50 / 250 / 750 V
10 / 50 / 250 / 750 V
4
Pengukuran DC
Ampere
50 microA / 2.5mA / 25mA / 0.25A
50 microA / 2.5mA / 25mA / 0.25A
5
Pengukuran Tahanan
2 Ohm / 20 kOhm / 200 kOhm
/ 2 MOhm;
2 Ohm / 20 kOhm / 200 kOhm
/ 2 MOhm;
6
Pengukuran Load Current
150 mA / 15 mA / 1.5 mA / 150 microA / 1.5 microA
150 mA / 15 mA / 1.5 mA / 150 microA / 1.5 microA
7
Pengukuran Kapasitas
10 microF
10 microF
8
Pengukuran DCV Null
+/- 5 / 25 V
+/- 5 / 25 V
9
Db
-10 ~ +22 dB
-10 ~ +22 dB
10
Made in
Japan
China (Wenzhou Instrument Factory, China)
11
Keterangan
-
Produk ini merupakan tiruan merk Sanwa.
12
Tipe
YX360TRF
YX360TRF
 
Merek Sunwa merupakan tiruan dari merek SANWA yang asli Jepang. Pada dasarnya penggunaanya tidak beda antara SUNWA dan SANWA, akan tetapi dilihat dari durability nya merek yang SANWA sangat bagus. Akan tetapi bagi yang hanya digunakan untuk mengetes nyambung tidak nya kabel atau untuk mengetahui kaki Basis Emiter Colector pada transistor maka merk Sunwa sekalipun masih bisa digunakan, jika ketelitian tidak diperlukan.
1.      Multimeter Analog SANWA


 










Gambar 1 : multimeter analog sanwa
·      Type YX360TRF
·      Suhu : 23 ± 2 ˚C kelembaban 75% RH max ada kondensasi.
·      Rangkaian dilindungi oleh sekering bahkan ketika tegangan sampai untuk AC 230 V terkesan pada setiap rentang selama 5 detik  
·      Baterai internal : R6 (IEC) atau UM-3 1,5 V X 2
·      Sekering internal : F500 mAh / 250 V Ø5.2 X 20 mm sekering Cepat akting
·      Suhu dan kelembaban operasi kisaran: 5 ~ 31 ˚C, 80% RH max.
31 <~ 40 ˚C, 80 ~ 50% RH (menurun secara linear)
·      Menahan tegangan : 6 kV AC (1 min.) Antara terminal masukan dan kasus
·      Dimensi dan massa : 159,5 X 129 X 41,5 mm / approx. 320 g
·      Suhu penyimpanan / Kelembaban : -10 ~ 50 ˚C 70% RH max. Tidak ada kondensasi
1.         Multimeter Analog SUNWA


Gambarn 2: Multimeter analog SUNWA
Fitur :
·         Nama Warna: YX360-TRD
·         Part Number YX360-TRD
·         Barang Berat 7 ons
·         Dimensi produk 6,8 x 1 x 4,8 inci
·         Item nomor model YX360-TRD
·         Warna YX360-TRD
·         Sumber Listrik bertenaga baterai
·         Item Paket Kuantitas 1
*   Bagian-Bagian Multitester
1.         Papan Skala Multimeter
Papan skala multimeter digunakan untuk membaca hasil pengukuran.Pada papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.
2.         Saklar Jangkauan Ukur/ Batas Ukur Multimeter
Saklar jangkauan ukur (batas ukur) digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan batas ukur (range).Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam Ω), saklar ditempatkan pada posisi Ω, demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-μA). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.
3.         Sekrup Pengatur Posisi Jarum (Preset) Multimeter
Sekrup pengatur posisi jarum (preset pada multimeter digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala).
4.         Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zerro Adjustment)
Tombol pengatur jarum posisi nol (Zerro Adjustment) digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan.Dalam praktek, kedua ujung kabel probe dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.
5.         Lubang Kabel Probe Multimeter
Lubang probe multimeter merupakan tempat untuk menghubungkan kabel probe dengan Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common.Pada Multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.
  
Gambar 3 : bagian-bagian multimeter
*   Cara Menggunakan Multimeter
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan multimeter adalah :
v  Batas Ukur (Range) Multimeter
1.         Batas Ukur (Range) Kuat Arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 0,25 – 25 – 500 mA. Untuk batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 25 mA. Untuk batas ukur (range) 500, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 500 mA.
2.         Batas Ukur (Range) Tegangan (ACV-DCV) : terdiri dari angka; 10 – 50 – 250 – 500 – 1000 ACV/DCV. Batas ukur (range) 10, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 10 Volt. Batas ukur (range) 50, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 50 Volt, demikian seterusnya.
3.         Batas Ukur (Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (kΩ). Untuk batas ukur (range) x1, semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan Ω). Untuk batas ukur (range) x10, semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10 (pada satuan Ω). Untuk batas ukur (range) kilo Ohm (kΩ), semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan kΩ), Untuk batas ukur (range) x10k (10kΩ), semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10kΩ.
v  Baterai Multimeter
Baterai pada Multimeter dipakai baterai kering (dry cell) tipe UM-3, digunakan untuk mencatu/mengalirkan arus ke kumparan putar pada saat Multimeter digunakan untuk mengukur komponen (minus komponen terintegrasi/Integrated Circuit/IC). Baterai dihubungkan secara seri dengan lubang kabel probe/ (+/out) dimana kutub negatip baterai dihubungkan dengan terminal positip dari lubang kabel probe. Sehingga kondisi kapasitas dayapada baterai multimeter perlu diperhatikan.

Baterai Multimeter
*   Kriteria Multimeter
Kriteria sebuah Multimeter tergantung pada :
  1. Kekhususan kepekaan, ditentukan oleh tahanan/resistan (resistance) dibagi dengan tegangan, misalnya 20 kΩ/v untuk DCV dan 8 kΩ/v untuk ACV. (20 kΩ/v → I = E/R = 1/20.000 = ½ x 10-4A = 0,05mA = 50 μA). Multimeter menggunakan arus sebesar 50 mikro-Ampere (50 μA) untuk alat pengukur (meter) dan akan menarik arus maksimal 50 μA dari rangkaian yang diukur.
  2. Fungsi tambahannya sebagai penguji (tester) transistor untuk menentukan hfe transistor (kemampuan transistor menguatkan arus listrik searah sampai beberapa kali), penguji dioda, dan kapasitas kapasitor dalam hubungannya dengan pekerjaan perbaikan (repair) alat-alat elektronik.
*   Simbol-Simbol Pada Multimeter
Secara teoritis, untuk mempermudah pembelajaran, pengukur tegangan (Voltmeter), pengukur kuat arus (Ampere-meter), dan pengukur nilai tahanan /resistance (Ohm-meter) ditampilkan dengan simbol-simbol seperti yang terdapat pada gambar berikut.
Simbol Pada Multimeter
 
*   Persiapan Awal Menggunakan Multimeter
Persiapan awal yang perlu dilakukan sebelum menggunakan Multimeter adalah :
  1. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction) Multimeter yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
  2. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Multimeter sebagai Volt-meter), mengukur Arus (Multimeter sebagai Ampere-meter), mengukur Resistans/Tahanan (Multimeter sebagai Ohm-meter).
  3. Sebelum dan sesudah Multimeter digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada pada posisi ACV dengan batas ukur (range) 250ACV atau lebih.
  4. Kabel probe multimeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel yang berwarna merah ke lubang probe yang bertanda (+) atau out, dan kabel yang berwarna hitam ke lubang probe yang bertanda (-) atau common.
  5. Pada saat akan melakukan pengukuran dengan Perhatikan apakah jarum penunjuk sudah berada pada posisi angka nol. Jika belum lakukanlah peneraan dengan cara memutar sekrup pengatur posisi jarum (preset) dengan obeng minus (-).
  6. Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV) letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Jika mengukur tegangan bolak balik 220V/220 ACV, letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) 250 ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan listrik searah (DCV), kuat arus (DCmA-DCμA), dan tahanan/resistan (resistance).
  7. Pada pengukuran DCV, kabel probe warna merah (+) diletakkan pada kutub positip, kabel probe warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip dari tegangan yang akan diukur.
  8. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali kita sudah dapat memperkirakan besarnya kuat arus yang mengalir.
  9. Untuk mengukur tahanan/resistan (resistance) , letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) Î© atau kΩ (kilo Ohm), pertemukan ujung kedua kabel probe, tera jarum penunjuk agar berada pada posisi angka nol dengan cara memutar-mutar tombol pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment).
  10. Berhati-hatilah jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV menggunakan multimeter

 




Gambar  4 : Komponen Multimeter

*   Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi
Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter seperti Volt Meter (mengukur tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus listrik) dan Ohm Meter (mengukur Resistansi atau Hambatan) :
1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)
1.    Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
2.    Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
3.    Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
4.    Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)
1.    Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
2.    Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
3.    Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
4.    Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
 3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)
  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
  3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
  4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
  5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam tergantung tipe dan merk multimeter.Akan tetapi pada umumnya setiap multimeter / multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur arus, tegangan dan resistansi.Berikut adalah beberapa fungsi ukur yang ada pada multimeter.

1.         Ampere Meter

Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang berfungsi untuk mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya terdiri dari 2 jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan amper meter AC. Pada multimeter analog dan digital pada fungsi ampere meter ini saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu arus yang akan diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada multimeter.

2.         Volt Meter

Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan listrik. Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada fungsi volt meter ini saklar selektor yang ada pada multimeter baik digital maupun analog berfungsi sebagaibatas ukur maksimum, oleh karenaitu harus diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus dibawah nilai batas ukur yang dipilih.

3.         Ohm Meter

Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika yang memiliki unsur resistansi. Pada fungsi ohm meter ini untuk multimeter analog saklar selektor berfungsi sebagai multiplier sedangkan pada multimeter digital saklar selektor berfungsi sebagai bats ukur maksimum suatu resistansi yang dapat dihitung oleh multimeter tersebut.

4.         Hfe Meter

Hfe Meter tidak selalu terdapat pada setiap multimeter, fungsi Hfe meter ini digunakan untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor. Pada fungsi ini pada umumnya multimeter yang memiliki fungsi Hfe meter dapat diguanakan untuk mengukur faktor penguatan transistor tipe NPN dan PNP.

5.         Kapasitansi Meter

Kapasitansi meter merupakan fungsi yang tidak selalu terdapat pada setiap multimeter. Fungsi kapasitansi meter ini berguna untuk mengetahui nilai kapastansi suatu kapasitor. Pada multi meter analog yang telah memiliki fungsi kapasitansi meter saklar selektor pada fungsi ini berfungsi sebagai multiplier atau faktor pengali dari nilai yang ditunjukan oleh jarum meter. Sedangkan pada multimeter digital dengan fungsi kapasitansi meter maka saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum.

6.         Frekuensi Meter

Frekuensi meter hanya terdapat pada tipe multimeter digital tertentu. Fungsi frekuensi meter ini digunakan untuk mengetahui frekuensi suatu sinyal atau isyarat pada suatu rangkaian elektronika.


Sumber :
·         http://zonaelektro.net/cara-menggunakan-multimeter/
·         http://teknikelektronika.com/cara-menggunakan-multimeter-multitester/